Aku ingat sekali satu kejadian yang lucu, Ketika baru pertama
kali Arya kerumahku, dia hoby sekali terkunci dikamar mandi. Pintu kamar
mandiku memang agak susah untuk dibuka. Aku senang menertawakannya
ketika Arya mulai berbuat konyol seperti itu. Arya tak hentinya
membuatku tersenyum.
Semua tahu 14 february adalah
hari kasih sayang. Ribuan pasang kekasih pasti sedang merayakannya,
begitupula dengan kami. Disekolah, waktu itu Arya bertindak aneh, dia
seperti mencoba menghindariku. Kemanapun Arya pergi tasnya tak lupa
dibawanya, padahal biasanya jarang sekali Arya bawa tas kemana-mana.
Pasti ada yang aneh dengan Arya, tak sengaja Arya meletakkan tasnya di
meja depan, aku yang penasaran kemudian duduk mendekati tasnya. Baru aku
ingin membuka tas itu, Arya langsung menyambarnya dan hanya melempar
senyum padaku. Kenapa Arya jadi begitu menyebalkan??? L tak kuambil hati
aku langsung pergi dari tempat duduk itu. Aku sudah menyiapkan kado
valentine untuk Arya yang kubungkus semalaman hingga ku harus begadang
menyelesaikannya. Sebuah jam tangan digital hitam. Ya hanya kado
sederhana yang bisa ku berikan untuknya, berharap Arya mau memakainya
dan menganggapnya jadi berharga. Sengaja ku taruh dirumah karna aku tahu
pasti nanti Arya kerumahku. Aku berlagak tak peduli dengan hari
valentine, karna memang aku tak pernah merayakannya. Aku pikir Arya
juga. Pasti akan menjadi kejutan buatnya.
Seharian ini Arya benar-benar menghilang, tak kelihatan batang hidungnya di kelas. Itu membuatku merindukan Arya.
Dan benar, Arya mengantarku pulang. Aku dan Arya duduk dikursi panjang
tempat kita biasa duduk berdua. Aku masih menunggu, untuk bisa tahu apa
isi tas Arya…. Arya tak beranjak sedikitpun dari samping tasnya.
Kebetulan yang amat menyenangkan mama datang dari dapur dan menyuruh
Arya untuk mengantarnya ketoko air. Hahahaa dengan senyum bahagia aku
melihat Arya yang khawatir tasnya kurampas dan kugeledah. Aku membuka
sedikit resleting tasnya dan mengintip isinya, sebuah bungkusan yang tak
begitu jelas. Belum selesai ku amati suara deruan motor Arya sudah
terdengar kembali, aku menjauh dari tas Arya dan berpura-pura tak
terjadi apa-apa. Arya yang datang langsung melihat tasnya dan perlahan
melirikku. Aku hanya bisa menahan senyum dan tertunduk. Kemudian tawa
hadir diantara kita, entah apa yang sedang kita tertawakan.
“ Yank kamu buka tasku kan????”, kata Arya tanpa sedikitpun ragu….
“ Emm enggak kok yank, heheee….!”, jawabku berlagak tak berdosa.
“
haaaaa pasti bohong tuh resletingnya kok jadi pindah, tadi ku tinggal
disebelah kanan, sekarang kok jadi disebelah kiri? Pasti kamu kan?”
sambil dia memicingkan mata kearahku.
Bak pencuri
yang ketahuan aku kemudian kabur,,, terjadi kejar-kejaran kecil diantara
aku dan Arya, yang berakhir di tempat duduk masing-masing. Akhirnya
Arya memberikan bungkusan itu padaku. Aku terdiam, dan mulai
bersandiwara.
“ yank maaf aku gak punya apa-apa buat kamu di hari
valentine ini, karna aku memang tak pernah merayakannya”, kataku dengan
wajah memelas.
“ iya yank aku ngerti, gak apa-apa, karna valentine bukan apa hadiahnya tapi apa maknanya”, kata bijaknya mulai keluar.
Aku menahan tawaku melihat Arya yang mulai tertipu dengan wajah
memelasku. Aku buka perlahan bungkusan yang diberi Arya tadi. Sebuah
kotak kecil berselimut kertas kado. Kubuka satu persatu selotip yang
merekat di kado itu, tak sedikitpun aku merobekkannya. Sampai di kotak
berwarna orange aku mulai bisa menebak isinya, perlahan ku buka ternyata
benar. Sebuah jam tangan terlihat apik meski sederhana. Warna putih
bersih. Ini sejenak membuatku tersenyum kemudian aku baru ingat, aku
juga memberi kado jam berwarna hitam untuk Arya. Lalu intinya kami
bertukar jam di hari kasih sayang ini?? Hahahahaaaa… aku tertawa tak
sadar Arya masih disampingku. Akupun segera terdiam kemudian mengecup
pipinya dan mengucap terima kasih. Aku tak ingin Arya sadar bahwa aku
memberinya kado sama seperti kadonya. Ketika Arya beranjak pulang, aku
segera memasukkan kadoku di dalam tas Arya. Dia berpamitan, dan
mengenakan sepatunya. Kemudian Arya menatapku, dan bertanya,
“yank, tasku ada yang aneh”.
“Aneh,,,masa sih?”, aku mulai panik
Arya mencoba melepas tas yang sudah dipakainya.
“emm yank periksanya dirumah aja, nanti kesorean loo…”, ucapku menipu
Arya
benar-benar tak mendengarku, Arya membuka tasnya dan menemukan kado
yang ku masukkan diam-diam. Sekali lagi mata Arya menusuk ke arahku, dan
sekali lagi aku tertunduk menahan senyum.
“yank ini apa?”,tanyanya
“ hehee bukan apa-apa kok”, jawabku salah tingkah.
Arya melepas sepatu yang sudah terpasang dikakinya dan menarik tanganku
masuk kembali ke dalam rumah dan duduk dikursi lagi. Tak menunda waktu
lagi, Arya segera membuka kado itu, dan sejenak Arya terdiam, yaa kali
ini Arya yang terdiam. Tak lama gelak tawa diantara kita meramaikan
rumah. Bahkan kadopun kita bisa match. Ini benar-benar hari yang
menyenangkan sekaligus lucu. Arya menamainya “valentine yang konyol tapi romantic”.
By: Tka Merrya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar